

Syaikh Shalih bin Fauzan hafidzahullah ta’ala berkata: “Kalau seandainya bacaan itu wajib atas makmum niscaya tidak akan diperintahkan untuk tidak membaca dengan niat menyimak. Juga bila makmum harus sibuk membaca sendiri, niscaya tidak ada faedah imam mengeraskan bacaannya. Juga karena ucapan “aamiin” makmum kedudukannya seperti bacaan imam. Sungguh Allah Ta’ala telah berfirman kepada Musa dan […]


Allah ta’ala berfirman, كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185). Allah ta’ala mengungkapkan dengan lafazh ‘merasakan’, karena kematian itu punya rasa pahit yang tidak disukai oleh manusia. Namun, kaum mukmin tatkala dijemput oleh ajalnya dan diberi kabar gembira berupa pahala di sisi Allah niscaya ia akan menyukai pertemuan […]


Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Berikut ini adalah 5 sunah ketika azan dikumandangkan: 1. Menjawab azan. 2. Mengucapkan, “رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحمد صلى الله عليه وسلم رسولا” “Saya ridha Allah sebagian Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sebagai utusan-Nya.” 3. Memohon kepada Allah kedudukan Al-Wasilah wal Fadhilah untuk Rasul-Nya. 4. Bershalawat […]


Allah ta’ala berfirman: وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيۡتُونِ Demi (buah) tin dan (buah) zaitun, وَطُورِ سِينِينَ Dan demi bukit Ṭūrsina’, (QS. At-Tīn 95:2) وَهَٰذَا ٱلۡبَلَدِ ٱلۡأَمِينِ Dan demi kota (Mekah) ini yang aman, (QS. At-Tīn 95:3) لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. At-Tīn 95:4) ثُمَّ رَدَدۡنَٰهُ أَسۡفَلَ سَٰفِلِينَ […]


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: وارْفعْ إِزارَكَ إلى نِصفِ السَّاقِ ، فإنْ أبيْتَ فإلى الكعبيْنِ ، وإيَّاكَ وإِسبالَ الإِزارِ ؛ فإنَّهُ من الْمَخِيلَةِ ، وإنَّ اللهَ لا يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ “Naikkanlah kain sarungmu hingga ke pertengahan betis. Kalau engkau enggan, maka naikkanlah sampai kedua mata kaki. Jauhilah berpakaian isbal (pakaian yang melebihi mata kaki) dalam memakai kain sarung. Karena hal […]


Allah ta’ala berfirman: أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يَنۡهَىٰ Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, (QS. Al-‘Alaq: 9) عَبۡدًا إِذَا صَلَّىٰٓ Seorang hamba ketika mengerjakan salat, (QS. Al-‘Alaq: 10) أَرَءَيۡتَ إِن كَانَ عَلَى ٱلۡهُدَىٰٓ Bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang (yaitu Muhammad) itu berada di atas kebenaran, (QS. Al-‘Alaq: 11) أَوۡ أَمَرَ بِٱلتَّقۡوَىٰٓ Atau dia menyuruh bertakwa (kepada […]


Allah ta’ala berfirman, كَلَّآ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَيَطۡغَىٰٓ Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, (QS. Al-Alaq: 6) أَن رَّءَاهُ ٱسۡتَغۡنَىٰٓ Karena dia melihat dirinya serba cukup. (QS. Al-Alaq: 7) إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلرُّجۡعَىٰٓ Sesungguhnya hanya kepada Tuhan-mulah kembali(mu). (QS. Al-`Alaq: 8) Tafsir Al-Muyassar: Sungguh manusia itu melampaui batas-batas Allah karena melihat dirinya berkecukupan. Hendaklah setiap orang […]


Allah ta’ala berfirman: ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu Yang menciptakan, (QS. Al-Alaq: 1) خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (QS. Al-Alaq: 2) ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ Bacalah, dan Tuhan-mulah Yang Maha Pemurah, (QS. Al-Alaq: 3) ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. (QS. Al-Alaq: […]


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: من قال إذا أصبح: لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير كان له عدل رقبة من ولد إسماعيل، وكتب له عشر حسنات وحط عنه عشر سيئات، ورفع له عشر درجات وكان في حرز من الشيطان حتى يمسي، وإن قالها […]


Allah ta’ala berfirman, لَمۡ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأۡتِيَهُمُ ٱلۡبَيِّنَةُ “Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik mereka tidak akan meninggalkan (agamanya) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata” Tafsir Al-Muyassar : Orang-orang kafir dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan kekafiran mereka hingga datang […]


Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah ta’ala berkata: “Kata An-Nasii’ (النسيء) maknanya adalah mengakhirkan, dahulu orang-orang Arab pada masa jahiliyah–karena permainannya–kadang-kadang mereka menjadikan bulan Muharam sebagai bulan Shafar dan bulan Shafar sebagai bulan Muharram. Bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan yang tidak boleh berperang padanya, lalu mereka mengkondisikan bulan tersebut sesuai keinginan mereka. Jika mereka […]


Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Di antara pengaruh jelek kemaksiatan ialah bahwa setiap perbuatan maksiat merupakan warisan dari peninggalan umat-umat yang telah Allah binasakan. Perbuatan homoseksual adalah warisan dari kaum Luth. Tindakan mengambil bagian dengan berlebih dan mengembalikannya dengan kurang merupakan warisan kaum Syu’aib. Sombong dan merusak di muka bumi adalah warisan dari Firaun dan kaumnya. […]