
 .(167) Semangat Thalabul Ilmi Syaikh Ubaid Al Jabiri Di sini, di Mekkah, 400 km lebih dari arah utara sana, di kota Madinah, saya hanya bisa berdoa lalu terdiam. Tak bisa mensalatkan dan tak dapat turut memakamkan beliau di Pekuburan Baqi'. Entah disebut apa rasa di hati ini. Dibilang dekat, namun jauh dan terkendala. Dikata jauh, tetapi masih dalam jarak tempuh. Berita wafatnya Syaikh Ubaid Al Jabiri tersebar cepat dalam waktu singkat. Menyebar ke berbagai penjuru dunia. اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيه ْراَجِعُوْنَ ...اللهُمَّ، اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ - أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ Kurang lebih 10 tahun yang lalu, Syaikh Ubaid Al Jabiri yang telah lanjut usia, kisaran 70 tahun, rela menempuh jarak jauh dari Arab Saudi untuk mengunjungi umat Islam di Indonesia. Tidak ada sama sekali mengeluh lelah. Tidak terucap satu kata pun yang menunjukkan capek. Di usia yang lanjut, Syaikh Ubaid mengajarkan untuk kita bagaimana cara merawat semangat berdakwah. Syaikh Ubaid Al Jabiri lahir pada tahun 1357 H. Di sebuah desa bernama Al Faqir di Lembah Al Far'i, provinsi Madinah. Ayah beliau yang bergabung perusahaan tambang emas di wilayah lain, mau tak mau membuat Syaikh Ubaid yang masih berusia 7 atau 8 tahun ikut berpindah. Setelah 8 tahun, perusahaan tersebut berhenti beroperasi atau dinyatakan bangkrut. Syaikh Ubaid beserta keluarga pulang kampung di Lembah Al Far'i. Karena alasan keluarga dan hal yang lain, pendidikan Syaikh Ubaid sempat terhenti bertahun-tahun. Namun, semangat belajar beliau tidak menguap. Tahun 1381, di usia yang ke- 24, Syaikh Ubaid melanjutkan pendidikan agama di Darul Hadis Kota Madinah. Setelah 2 tahun, thalabul Ilmi beliau lanjutkan di Ma'had Al Ilmi selama 5 tahun. Di usia 31 tahun, Syaikh Ubaid memilih untuk kuliah di Universitas Islam Madinah dan lulus 4 tahun kemudian. Semasa menjadi dosen di Universitas Islam Madinah - di kurun tahun 1407-1414 H -, semangat thalabul ilmi beliau tidak pudar. Program magister beliau selesaikan. Andaikan dihitung dari tahun pertama beliau menjadi dosen, paling tidak di usia 47 tahun beliau baru mengambil program magister. Usia yang tak lagi muda. Tetapi, bukan alasan surut langkah thalabul ilmi. Beliau yang telah puluhan tahun berdakwah dan menjadi pengajar, seperti tak kenal henti untuk belajar. Walaupun telah pensiun sebagai dosen Universitas Islam Madinah di usia 60 tahun, Syaikh Ubaid tetap aktif dan produktif dalam berkarya. Dakwah tetap berjalan. Kajian-kajian beliau di berbagai masjid selalu penuh oleh para penuntut ilmu. Tidak hanya di Arab Saudi, Syaikh Ubaid juga menyempatkan diri untuk memenuhi undangan Kajian di berbagai negara, termasuk Indonesia. t.me/anakmudadansalaf

Cinta : Tak Bisa Melihatnya Terluka Urwah bin Mas'ud, pemuka kabilah Tsaqif, yang sempat terdepan memusuhi Nabi Muhammad . ﷺ lalu akhirnya masuk Islam, bersaksi : " Demi Allah, wahai kaumku, aku pernah menemui raja-raja. Aku temui Kaisar. Aku temui Kisra. Aku temui Najasyi. Demi Allah, tidak pernah saya menyaksikan seorang raja dihormati sedemikian rupa sebagaimana Nabi Muhammad dihormati sahabat-sahabatnya" Cinta yang luar biasa! Cinta yang melebihi cinta apapun. Cinta para sahabat kepada Nabi Muhammad ﷺ adalah cinta nyata yang begitu istimewa. Cinta yang membuat tak rela bila Nabi Muhammad ﷺ terluka! Ibnu Hisyam dalam As Siroh, Ibnu Katsir dalam Al Bidayah dan banyak pakar sejarah menyebutkan riwayat wanita dari kabilah Dinar. Suaminya gugur di perang Uhud. Saudara laki-laki dan ayahnya pun turut gugur. Saat berita gugurnya mereka disampaikan, wanita tersebut justru menanyakan kabar Rasulullah ﷺ. Walau sudah dijawab bahwa Rasulullah ﷺ baik-baik saja, wanita itu masih belum puas. Setelah melihat sendiri kondisi Rasulullah ﷺ, barulah wanita itu mengatakan, كُلُّ مُصِيبَةٍ بَعْدَكَ جَلَلٌ " Semua musibah amatlah ringan, asalkan Anda selamat" Subhanallah! Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad menyebutkan kisah gugurnya sahabat Khubaib bin Adi. Sebelum dieksekusi mati dengan cara disalib oleh kaum musyrikin, Khubaib sempat ditanya, " Apakah kamu setuju jika Muhammad saja yang ada di sini untuk dipenggal lehernya, sementara engkau senang-senang di tengah keluargamu?". لَا وَاللَّهِ، مَا يَسُرُّنِي أَنِّي فِي أَهْلِي، وَأَنَّ مُحَمَّدًا فِي مَكَانِهِ الَّذِي هُوَ فِيهِ تُصِيبُهُ شَوْكَةٌ تُؤْذِيهِ " Tidak! Demi Allah. Saya tidak rela bersenang-senang di tengah keluargaku, sementara Nabi Muhammad di tempatnya merasa sakit tercucuk duri", tegas Khubaib. Begitulah cinta kepada Rasulullah ﷺ! Apapun dilakukan, apapun dikorbankan, bagaimanapun akan diperjuangkan, untuk membela Rasulullah ﷺ. Untuk menyebarkan dan membela ajaran-ajaran beliau. Sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq menangis dan mengatakan, فدَيْناك بآبائِنا وأمَّهاتِنا " Kami siap menebus Anda dengan ayah-ayah kami dan ibu-ibu kami". Para sahabat terheran-heran kenapa Abu Bakar demikian? " Lihat orang tua ini! Rasulullah sekadar bercerita tentang seorang hamba yang diberi Allah 2 pilihan : kesenangan dunia ataukah apa yang ada di sisi -Nya, kenapa dia malah bilang : Kami siap menebus Anda dengan ayah-ayah kami dan ibu-ibu kami " Rupanya, yang dimaksud Rasulullah ﷺ seorang hamba itu adalah beliau sendiri. Dan hanya Abu Bakar yang paham di antara kami" (HR Bukhari 3904 Muslim 2382) Lihatlah! Abu Bakar menangis karena mengerti bahwa kebersamaan Nabi Muhammad ﷺ akan segera berakhir. Ajal beliau telah dekat. Abu Bakar merasakan beratnya! Apapun siap diberikan sebagai ganti dan tebusan, walau orang tua kandung sendiri, demi Rasulullah ﷺ. Namun, setiap manusia pasti meninggal dunia. Tak terkecuali Rasulullah ﷺ. Jika di dunia tak sempat bertemu, bukankah seharusnya berjuang dan berkorban agar besok di hari kiamat dapat berjumpa Rasulullah ﷺ? King Saud Gate, 19 November 2022 https://t.me/anakmudadansalaf

Manifestasi Cinta Cinta harus terwujud nyata. Tidak hanya kata. Bukan sebatas retorika. Bukan karena terampil berbahasa. Ada bukti, ada aksi. Itulah manifestasi! Duduk di hamparan karpet Masjid Nabawi, langsung hadir dalam benak, bagaimana para sahabat memuliakan dan menghormati Nabi Muhammad ﷺ. Pasti hari-hari dilalui penuh cinta. Tentu mereka tak mau berpisah! Anas bin Malik (Sahih Tirmidzi 2433) memohon Rasulullah untuk memberinya syafaat kelak hari kiamat. Beliau mengabulkan. يا رسولَ اللَّهِ فأينَ أطلبُكَ " Wahai Rasulullah, di manakah esok aku mencari Anda? ", tanya Anas. " Carilah aku pertama kali di Shirat (Jembatan)", Nabi Muhammad menjawab. Anas bertanya lagi, " Bila aku tidak bisa berjumpa Anda di Shirat? ". Nabi Muhammad menjawab, " Carilah aku di Al Mizan (Timbangan Amal)" " Bila aku tidak bisa berjumpa Anda di Al Mizan?", Anas bertanya. Nabi Muhammad bersabda, " Maka, carilah aku di Al Haudh (Telaga). Sungguh, aku tidak akan meninggalkan tiga tempat ini" Di situ, setiap muslim harus berpikir, " Dengan bekal apa yang dibawa jika hendak berjumpa Nabi Muhammad ﷺ ? " Ditanya tentang sejarah hidup Nabi ﷺ , tak bisa menjawab. Apalagi bercerita rinci. Ditanya mengenai sabda-sabda beliau, terdiam seribu bahasa. Tidak tahu, katanya. Bahasa arab sebagai bahasa Nabi ﷺ tidak dikuasai. Justru dihabiskan waktunya untuk belajar bahasa-bahasa lainnya. Praktek beribadahnya masih belum sesuai benar dengan ibadah yang dikerjakan Nabi Muhammad ﷺ, lalu bagaimana? Mana rindunya untuk berziarah ke Masjid Nabawi? . Kenapa dia diam ketika sunnah-sunnahnya dicela? Kenapa tak bersalawat dan bersalam ketika nama beliau disebut? Nabi Muhammad ﷺ yang selalu membaca Al Qur'an, kenapa tidak diteladani? Masalahnya, ia tidak tertarik bahkan tidak terbetik di hati untuk belajar membaca Al Qur'an. Kapan ia berdoa agar mendapat syafaat Nabi Muhammad ﷺ? Ah, hidupnya sangat jauh dari Nabi Muhammad ﷺ. Ia habiskan waktu untuk foya-foya. Ia kuras tenaga demi hawa nafsu. Ia kejar ambisi duniawi hingga habis nafas. Sahabat Rabi'ah bin Ka'ab pernah ditawari permohonan oleh Rasulullah ﷺ, " Mintalah sesuatu!" أسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ في الجَنَّةِ " Aku meminta agar tetap bisa menemani Anda kelak di surga" , pinta Rabi'ah. ( HR Muslim 489) Inilah cita-cita! Inilah masa depan! Bukan jabatan! Bukan puncak karir! Bukan kekayaan! Bukan harta! Bukan status di masyarakat! Bukan titel dan gelar sarjana! Bukan! Cita-cita itu adalah bagaimana agar bisa bersama-sama Nabi Muhammad ﷺ di surga. Caranya? Pelajarilah kehidupan beliau, lalu terapkan. Kota Madinah, 19 November 2022 t.me/anakmudadansalaf

(166) Di Segarnya Zam-Zam . Di Indonesia, air zam-zam menjadi minuman yang dijual dengan harga mahal. Wajar, karena proses sampainya di Indonesia lumayan panjang. Kasus air zam-zam palsu yang diperjual-belikan pun ada. Animo beli yang tinggi, disalahgunakan para penipu untuk meraup laba…

 .(163) Rindu Bersua Kekasih Tercinta Orang itu menangis. Air matanya ibarat kaca bening yang mencair. Mengaliri gurat-gurat kedua pipinya. Basah. Sudah banyak kali orang itu datang ke sana. Berdiri mengantri. Sesak orang-orang berdesak. Ia tidak sendiri. " Assalamu 'alaika , yaa Rasulallah,…

 .(162) Kalimat Bijak Ulama Ibnul Qayyim bertutur ( Al Wabilus Shayyib ): " Allah Ta'ala tidak memberi kesempatan musuh- Nya untuk mengganggu hamba-hamba -Nya yang beriman. Mereka selalu dalam perlindungan -Nya, penjagaan, pengawasan, dan di bawah jaminan keselamatan -Nya. Hanya saja, setia…

 .(161) Terpenjara Nafsu Berkuasa Mampu berkuasa memang menarik. Di semua level, di tiap tingkatan dan lapisan, selalu ada rayuan untuk menjadi yang paling berkuasa. Serba menentukan. Berambisi untuk menempati posisi sentral. Pusat dari perhatian dan kegiatan. Selalu memprioritaskan diri sert…

MENCARI BAROKAH DI PAGI HARI Dalam kehidupan ini tentu kita ingin selalu mendapatkan barokah atau diberkahi Allah ta'aala. . Apakah barokah itu ... ? Secara etimologi (bahasa) dalam bahasa arab, barokah diambil dari kata : البركة .... al-birkah al-Birkah : tempat berkumpulnya air (kolam air…

 .DUA BAJU KEDUSTAAN Judul diatas merupakan sepenggal ucapan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terkait gambaran seorang yang tidak memiliki sesuatu, akan tetapi dia mengaku² bahwa dia memiliki sesuatu tersebut. 🔭 Mari kita simak sebab terjadinya hadits ucapan Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. أنَّ امْرَأَةً قالَتْ: يا رَسولَ اللَّهِ، إنَّ لي ضَرَّةً، فَهلْ عَلَيَّ جُناحٌ إنْ تَشَبَّعْتُ مِن زَوْجِي غيرَ الذي يُعْطِينِي؟ فقالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: المُتَشَبِّعُ بما لَمْ يُعْطَ كَلابِسِ ثَوْبَيْ زُورٍ. الراوي : أسماء بنت أبي بكر | المحدث : البخاري | المصدر : صحيح البخاري الصفحة أو الرقم: 5219 | خلاصة حكم المحدث : [صحيح] Dari Asma’ bintu Abi Bakar radhiyallahu 'anhuma berkata : أنّ امْرَأَةً قالَتْ: يا رَسولَ اللَّهِ، إنَّ لي ضَرَّةً، فَهلْ عَلَيَّ جُناحٌ إنْ تَشَبَّعْتُ مِن زَوْجِي غيرَ الذي يُعْطِينِي؟ فقالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: المُتَشَبِّعُ بما لَمْ يُعْطَ كَلابِسِ ثَوْبَيْ زُورٍ Bahwasannya ada seorang wanita berkata : Wahai Rasulullah, saya memiliki dharrah (madu / istri lain dalam poligami) , apakah boleh bagi saya jika berbangga di depan dia (madu / istri lainnya) bahwa suami saya memberikan sesuatu kepada saya, padahal itu tidak pernah diberikan ? Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Orang yang berbangga dengan sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan, bagaikan menggunakan dua pakaian kedustaan . [Riwayat al-Bukhari : 5219] al-Imam bin Baaz rahimahullahu beliau berkata : وهذا فيه إضجار الضرة، وفيه افتخار من المتشبعة حصل به الإضجار والافتخار، فالمتشبعة مفتخرة والأخرى مضجرة؛ لأن هذا إيذاء وكذب فلا يجوز لها أن تفتخر بشيء لم يقع لزوجها 📂 صحيح البخاري - تعليق على قراءة الشيخ عبدالعزيز السدحان Perkara ini akan membuat kesal jengkel dan sakit hati bagi madu (istri lain). Demikian juga perbuatan ini termasuk bangga diri yang akan menimbulkan sakit hati dan 'ujub . Orang yang berbangga akan sombong, dan lawan bicaranya akan sakit hati (kesal). Karena perbuatan ini termasuk mengganggu dan juga dusta , sehingga tidak boleh seorang istri berbangga dengan sesuatu yang tidak pernah diberikan suaminya. [ Shahih Bukhari Ta’liq Ibni Baaz ‘ala Qira’ati Syaikh As Sadhan ] al-Imam an-Nawawi rahimahullahu berkata : المتشبع : هو الذي يظهر الشبع وليس بشبعان، ومعناها هنا أنه يظهر أنه حصل له فضيلة وليست حاصلة ولابس ثوبي زور أي: ذي زور وهو الذي يزور على الناس بأن يتزي بزي أهل الزهد أو العلم أو الثروة ليغتر به الناس وليس هو بتلك الصفة وقيل غير ذلك والله أعلم . *al-mutasyabbi’ adalah orang yang merasa kenyang padahal ia tidak kenyang. Maknanya dalam hadits ini adalah dia menampakkan telah mendapatkan suatu keutamaan, padahal sebenarnya keutamaan itu tidak dia dapatkan. Dan maksud dari [memakai dua baju kedustaan] adalah_ : Dia memakai hiasan kedustaan ,yakni dia membohongi manusia seakan-akan dia adalah : 1️⃣ Orang yang paling zuhud 2️⃣ Orang paling berilmu 3️⃣ Orang paling kaya Tujuannya supaya manusia tertipu, padahal sebenarnya dia tidak memiliki sesuatu apapun. 📱Telegram Ma'had Al-Manshuroh Poso https://t.me/mahad_almanshuroh_poso

KEUTAMAAN MEMBACA DUA AYAT TERAKHIR SURAT AL-BAQARAH Allah Ta’ala berfirman : آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ ر…

DOA &. DZIKIR KETIKA TERBANGUN DI TENGAH MALAM Tak jarang kita dapatkan ketika terlelap dalam tidur, tiba² kita mengigau mimpi atau kita bangun secara tiba² , dan terkadang kita sulit untuk tidur kembali. Apa yang seharusnya kita lakukan ketika kita terbangun secara tiba² di pertengahan m…

 .[ MENJADI MANUSIA TERBAIK ] " Kalian adalah sebaik baik umat yang di lahirkan di tengah tengah manusia, kalian memerintahkan kepada yang ma’ruf dan kalian melarang kemungkaran " [ ali 'imran ] " كنتم خير امة اخرجت للناس تامرون بالمعروف وتنهون عن المنكر " [ ال عمران ] "Seba…